Posts

Showing posts from 2010

Ash Rain (Hujan Abu di Kebumen)

Image
Foto-foto ini diambil pada 5 November siang hari, setelah letusan merapi pukul 01.00 AM terjadi di Jogjakarta, dan abunya sampe Kebumen. Hujan abu itu tremendeously turun di Kebumen, cukup tebal, tapi sayang media jarang ngeliput Kebumen. Banyakan ngeliput, Magelang, daerah Jawa Tengah. Suasana waktu itu cukup..gelap dan mendung, ga bisa bayangin kalo ga mendung. Matahari bakal terik sekali dan debu2 beterbangan, oh No.   Tugu Lawet, pukul 06.30 Bercak-bercak putih itu adalah debu yg tertangkap kamera.  Jarak pandang yang terbatas   Lapangan upacara SMA N 1 Kebumen, pukul 10 AM, setelah TUC Matematika  Jalan Pahlawan, perempatan ke Jalan Pramuka  Tugu Lawet, pukul 11 AM  Jalan Kutoarjo, dengan jarak pandang terbatas dan jalan mulai sepi pengendara  Teras rumah saya  Anggrek bulan ibuku tertutup debu vulkanik! Ouch!  Batu kerikil di halaman diselimuti hujan abu  Anggrek yang tegar, ck   This might be a warning from

PR Matematika:Indahnya Berbagi (two little boys)

Image
RUANG TAMU - Malam Kamis, besok paginya TUC Matematika. Gila apa q belum belajar sedari pagi?? Kurang dari 12 jam menuju test itu sendiri. Padahal 100% q jamin teman-teman sekelasku udah pada fasih, well, setidaknya 50% materi kelas 10-12 lah. Aku, menghibur diri "Ah..baru TUC" Sesaat kemudian, waktu aku mulai ngerjain soal, ada 2 anak lelaki kecil (kelas 5 SD) datang ke rumah. "Mbak, mau minta ajarin PR Matematika sama Bahasa Inggris", kata mereka. Pikirku, besok aku mau TUC, ini anak datang ga tau waktu. Udah gitu soalnya mereka KPK dan FPB, aku nih yang integral, limit dan trigonometri!! Aku paksa, oke, buat luwesnya aku bakal ajarin mereka satu-dua nomer. Ternyata, aku yang kelas 12 SMA, lupa konsep KPK dan FPB! (lumrah, 7 tahun yang lalu SDnya). sejenak kemudian, aku pahami konsepnya dan aku jelaskan ke mereka. Perlahan rasa terpaksa itu berubah jadi sebuah dorongan, yang mengharuskan aku menjelaskan ke 2 anak kecil itu, tuntas sampai selesai. Aku ga mau

Bukan Seperti Mereka lagi

Image
Beberapa saat yang lalu aku naik motor melewati jalan kecil, waktu itu aku mau pulang ke rumah dan melewati jalan kecil. Sampe di suatu tempat yang aku ga begitu ingat, dengan suatu alasan aku harus memperlambat laju motorku, bahkan hampir berhenti. Jalan yang cukup sempit, sangat penuh jika hanya di isi motor yang ku naiki dan beberapa gadis kecil yang menepi karena ada klakson motor. Perhatianku teralihkan, bukan lagi pada apa yang ada di depanku tapi apa yang harus ku hindari, gadis-gadis kecil itu. Sejenak aku memandangi mereka, dan entah mereka memandangiku atau tidak, yang jelas dari raut wajahnya tergambar seolah-olah mereka berkata "Bukan aku yang salah mbak karena menghalani jalan..aku cuma main di jalan ini kok, mbak lewat duluan aja.." seolah seperti itu,seiring dengan gelak tawa dan saling mendorong satu sama lain. (Mungkin) memandangiku sekejap dan lalu lari. Terserah apa yang mereka pikirkan, yang jelas aku pernah menjadi anak seusia mereka dan menyenang

Visit to The US Capitol

Image
Before we went back to Indonesia, the YES students (around closely 400) had a visit to US Capitol in the middle of End-of-Year Orientation. It was on June 30th. And It was one of my dreams by the way, which is to go to some places that symbolize a country, US especially. US Capitol is a place when COngress has meetings.Jadi, ini merupakan Dewan Perwakilannya Amerika Serikat. Mungkin mirip kaya MPR dan DPR kalo di Indonesia kali ya. Bedanya adalah strukturnya. Jadi US Congress itu bentuknya bicameral atau dua rumah, upper house dan lower house. 1. Upper House (Senate) Adalah 2 orang perwakilan dari tiap state (50 states). 2. Lower House (The House of Representatives) Adalah sejumlah 400 berapa orang itu saya ga yakin (sory :)) Dan intinya kunjungan siswa YES ke sana adalah untuk bertemu para senate atau staffnya untuk membicarakan keberlangsungan YES program itu sendiri. It was an honor to be there and talk to the important people. The architecture is so awesome. It's,

Renungan Sepuluh Bulan

Sepuluh bulan udah aku tinggal di Amerika. Dan hal yang sering ditanyakan adalah “dapet apa kamu ke Amerika?”. AKu tahu apa yang ku dapatkan, although it’s something invisible for now. Benern deh, jujur kalo untuk mengungkapkan, menjelaskan, susah-susah gampang buat pertanyaan ini. Tapi aku tahu bahwa ‘hal itu’ udah aku dapatkan. Dan, justru di sinilah tantangannya, gimana caranya aku bias njelasin semua itu (dan itu ga sekarang). Banyak sekali kejadian-kejadian yang “feeding mind and soul” yang aku alami selama di sini. Meskipun aku ga tiap kali update Facebook , photos, note, bahkan status. Aku ga serajin itu untuk Facebook. Aku cukup kaget ketika aku coba bikin list apa yang harus dan udah aku lakukan untuk bulan ini. Wow! I am able to do this much! Aku ingat betapa tergantungnya aku sama ‘perintah orang tua’, ‘situasi dan kondisi’ serta ‘tuntutan lingkungan’. Sekarang, selama di sini, siapa yang bakal ngawasin aku coba? Ibaratnya aku bisa aja melakukan apapun tanpa cerita-cerita

Jangan Convert Dollar ke Rupiah

Kenapa? Bakalan banyak bgt deh. Masa $1 = Rp 9.950? Iya, iya, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah bakal kemahalan nantinya. Buat gampangnya, kita asumsikan $1 = Rp 10.000 (waha..gaya ekonom) Kok bisa? Bisa aja. Bayangkan (sekarang bayangkan), simak harga dibawah ini (di USA) air mineral $2 = Rp 20.000 Roti tawar $2,49 = Rp 24.900 Buku tulis $3 = Rp 30.000 Junkfood $1 = Rp 10.000 (disini ga ada batagor, siomay, apalagi cimol) Shampo $5 = Rp 50.000 Sekarang bandingkan Cellphone murah-lumayan bagus S39,99 = Rp 399.000 Laptop $799,99 = Rp 7.999.900 Flashdisk 4 GB $9 = Rp 90.000 Digicam $159,99 = Rp 1.599.900 Jeans $20 = Rp 200.000 Elektronik cenderung malah lebih murah di sini (saya pake kualitas rata-rata atau lebih). Pantesan bule ga pernah nawar di malioboro! Mau aja dikasih harga Rp 50.000, padahal bisa Rp 15.000, orang masih murah juga. Dan kena

Don't Put Cell Phone in Your Pocket Anymore!

Why? Because, okay. Let me explain to you. This is what happened to me like….last week or something. I don’t usually put my cell phone in my pocket (especially for jacket and jeans). But, due to my business-at that time I had just texted someone, and I needed to go to the restroom. So, who cares about cell phone if you need to use the restroom, imediately? Now, restroom thing had done. And it was flushed automatically by itself (good technology). It had been flushed, and, I remember my cellphone (now I care). “Where is it? Where is it?”- I was scared. But, it’s not in my pocket! As I remember, it was in my pocket. I just stared at the toilet which was flushing. Could it possibly fall? Argggggh..! Okay, now do you get it? Good, if you do. If not, don’t be too worry-like I was. Just relax. Suddenly I check all over my bag pack. Guess what happened? My cellphone was in there! Good for me I found it. I don’t know what would happen if I put it in my 'small and risky' pocket. I

Tour of Indonesia with JROTC

Image
International Education Week was done in last November. I did 4 presentations for Human Geography Class and 1 for a a church community. They were pretty good, because I had no big audience. Just like a couple of small classes which was really nice to have a discussion or even live conversation. So, I thought my duty was done, because to do a presentation in English took a lot of courage for me at first. However, it ended up being really fun. But, one day one of my teacher from JROTC class, First Sergeant Mike Braccio, told me that he heard about my presentation last November. Then he said that if I want to, I could do the same presentation in JROTC class. I was surprised and wondering how did he know about this. Anyhow, at that time I was excited, too. Because, if I take this opportunity, I will share the Indonesian cultural things to more people. It means good for me, my country, and definitely American. I didn’t have to do that, but I had a desire and it just told me that I should