COVID-19

A. DEFINISI
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan 
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 
merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia
Definisi Kasus 
Definisi operasional pada bagian ini, dijelaskan 4 definisi operasional 
kasus COVID-19 yaitu kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi, dan kontak erat.
Istilah tersebut menggantikan penggunaan istilah sebelumnya yaitu Orang Dalam 
Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG)


B. EPIDEMIOLOGI
C. ETIOLOGI

Nama virus: 
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
- termasuk dalam family coronavirus. 
- termasuk dalam genus betacoronavirus.
- umumnya berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik, dan berdiameter 60-140 nm
- Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa 
virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang 
menyebabkan wabah SARS pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas 
dasar ini, International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) memberikan 
nama penyebab COVID-19 sebagai SARS-CoV-2.

Karakteristik Keluarga Coronavirus
- ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae
- terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus, gammacoronavirus, dan deltacoronavirus.
- virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen
- terdapat 4 struktur protein utama pada Coronavirus yaitu: protein 
N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran), glikoprotein spike S (spike), 
protein E (selubung). 
- Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau 
manusia
- Sebelum adanya COVID-19, ada 6 
jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu HCoV-229E
(alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63 
(alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS-CoV 
(betacoronavirus), dan MERS-CoV (betacoronavirus).
- seperti virus 
corona lain, SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas
- dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 
75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan 
khloroform (kecuali khlorheksidin)

Penularan
- zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia)
- masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari 
namun dapat mencapai 14 hari
- orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam 
sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah 
onset gejala
- penularan: kontak langsung dan tidak langsung --> utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke 
orang lain yang berada jarak dekat melalui droplet. *Droplet merupakan partikel 
berisi air dengan diameter >5-10 µm. Dapat lewat permukaan dan airborne.

D. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
SARS-CoV-2 yang terhirup oleh manusia akan melalui saluran pernapasan menuju alveoli. Di dalam alveoli virus ini akan mengalami siklus hidup sebagai berikut.

1. Attachment
Penempelan terjadi antara protein spike virus dan reseptor ACE2 di permukaan sel epitel alveolus. Reseptor ACE2 dapat dijumpai di paru-paru, jantung, ginjal, kandung kemih, dan usus halus. Di paru-paru, reseptor ACE2 banyak dijumpai di sel epitel paru. Penempelan ini melibatkan transmembrane protease serine 2 (TMPRSS2) yang bertugas membelah protein spike menjadi S1/S2, S2 bertugas dalam peleburan antara virus dan membran sel.
2. Penetration - endositosis atau fusi membrane ke host cells
3. Biosynthesis - pelepasan materi virus ke dalam host cells dan replikasi
4. Maturation - pematangan partikel virus dalam host cells
5. Release - eksositosis

Bersamaan dengan siklus hidup yang terjadi, virus juga merusak sel yang dimasukinya. Kerusakan sel tersebut akan menyebabkan terjadinya inflammatory respons.
Inflammatory respons

E. DIAGNOSIS
1. Baku Emas : NAAT
2. Rapid Test Antibody
- APD Level 2 (gown, surgical mask, face shield, handgloves)²

3. Rapid Test Antigen
- mekanisme : https://youtu.be/bbje05aSjgw

F. PENATALAKSANAAN
G. TERAPI
H. PERKEMBANGAN
I. REFERENSI

1. https://www.ccjm.org/content/87/6/321
2. REVISI PANDUAN TATALAKSANA PEMERIKSAAN 
RAPID TEST ANTIBODY SARS-CoV-2
METODE IMUNOKROMATOGRAFI

Comments