Jangan Convert Dollar ke Rupiah

Kenapa?
Bakalan banyak bgt deh. Masa $1 = Rp 9.950? Iya, iya, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah bakal kemahalan nantinya. Buat gampangnya, kita asumsikan $1 = Rp 10.000 (waha..gaya ekonom)

Kok bisa?

Bisa aja. Bayangkan (sekarang bayangkan), simak harga dibawah ini (di USA)

air mineral $2 = Rp 20.000
Roti tawar $2,49 = Rp 24.900
Buku tulis $3 = Rp 30.000
Junkfood $1 = Rp 10.000 (disini ga ada batagor, siomay, apalagi cimol)
Shampo $5 = Rp 50.000

Sekarang bandingkan

Cellphone murah-lumayan bagus S39,99 = Rp 399.000
Laptop $799,99 = Rp 7.999.900
Flashdisk 4 GB $9 = Rp 90.000
Digicam $159,99 = Rp 1.599.900
Jeans $20 = Rp 200.000

Elektronik cenderung malah lebih murah di sini (saya pake kualitas rata-rata atau lebih).
Pantesan bule ga pernah nawar di malioboro! Mau aja dikasih harga Rp 50.000, padahal bisa Rp 15.000, orang masih murah juga. Dan kenapa ya, currency kita angkanya banyak banget?? Kalo mau tanya ini ke siapa donk?

Itu baru dollar America, kalo kita pake Euro, waduhh..tekor deh! Lebih mahal. Berikut ini contoh convert rupiah ke Euro tanggal 8 Agustus 2009. Ini terjadi (terjadi?) ketika aku nuker dolar ke Euro di Frankfurt, Jerman.

Rp 100.000 = $ 10 = 4.48 Euro yang berarti
2.24 euro = $ 5 = $ Rp 50.000

Dan aku pake koin 2 Euro untuk nginternet, itu cuma 4 menit..! Rp 48.000 untuk 4 menit akses internet? (di airport, apa2 dimahalin)
Jadi, perbedaan mata uang pun penyebab utama culture shock. Tapi 1 bulan cukup lah untuk menyesuaikan. Belajar budgeting dengan mata uang lain, seru juga loh.

Dan kepuasan transaksi yang lebih baik...jangan convert dollar ke rupiah!

Comments

  1. besok aku nyusul di jepang gimana ya??? hahahahah.. Amin Ya Allah^

    ReplyDelete
  2. Amin q doakan ya, di sana ga semahal dolar semoga deh lol

    ReplyDelete

Post a Comment