Medical Students' Facts (or fate?)
I write this because I love my identity as a medical student now. Mungkin
kalau saya di jurusan lain dan sama cintanya, juga bakal nulis yang sama :)
Nggak kerasa udah mau SNMPTN lagi. Nggak sengaja diingatkan oleh
beberapa temen yang masih SMA (ngerasa muda) dengan pertanyaan seputar FK, in
general, atau FK Unpad. Jadi tertarik banget nih sharing tentang FK di sini.
Inget banget ketika dulu galau dan susah mau nanya ke kakak kelas. Now it’s for
me to share to you pal! I’m so pleased to be asked. Yang jelas, jangan
milih kedokteran karena kepentingan yang nggak penting ya. Hilangkan juga stereotype
bahwa masuk kedokteran itu identik dengan duit yang banyak. Nggak kok, yang
kamu butuhkan adalah usaha, strategi, dan doa.
Buat memulai, kayaknya cukup dengan 10 facts of medical student aja
dulu. Serem ya, kalo dibahasa indonesiakan : 10 fakta mahasiswa kedokteran. haha.. ya maksudnya kurang lebih hidup jadi anak kedokteran tuh kayak gimana, gitu.
Berdasarkan pengalaman empiris, kamu akan mengalami ini ketika jadi
mahasiswa kedokteran:
#1 you just enter the world of competition
Di tahun 2011, hanya 154 mahasiswa diterima via SNMPTN tulis dari
4200an pendaftar. Meaning kamu akan bertemu sama orang-orang super, dari yang
keliatan super sampai yang tersamarkan (keliatannya anak main, tapi giliran
udah ngomongin mekanisme penyakit jago banget).
#2 very formal dresscode
When you enter the campus, kamu akan lihat a bunch of people dressed so
formally. Di kedokteran, mahasiswa diwajibkan no jeans, no shirt, no sandals,
pokoknya kayak orang kerja deh. Kadang kami iri sama fakultas lain yang bisa
pake jeans dan kaos gitu.
#3 sleep less every day
Ketika denger ada temen yang bilang “abis begadang nih semalem tidur
jam 1”. Saya mikirnya, itu kagak begadang bukannya ya, emang sehari-hari tidur
jam berapa? Tergantung sih porsi tidur orang beda-beda, saya sih masih bisa
tidur 5jam sehari. Giliran bangun, ngerasa dosa bangeud and have this feeling ‘God,
kenapa tadi tiduuuuur? ’
#4 taboo talk
Tanpa sadar, waktu udah jadi medstud nih ya, enak aja tuh nggak ada
beban buat ngomongin faeces sambil makan, ngliatin gambar lesi kulit di buku
dengan antusias, system reproduksi, dan pada akhirnya orang komentarnya ‘ieuh..!’
#5 hypochondriac
Pusing itu bisa jadi ketidakseimbangan biasa, atau gejala hypertensi,
atau bahkan tumor otak, atau penyakit yang lainnya. Ketika ngerasa pusing,
mikirnya jadi macem-macem “haduh jangan-jangan…..” harus sharing sama temen nih
kalo yang begini (dan kenyataannya mereka merasakan hal yang sama)
#6 mengkaitkan segala sesuatu dengan fenomena medis
Misal nih, denger ada tetangga yang kecelakaan. Pasti bakal mikir “oh,
trauma otak ya, berarti nanti saraf yang kena adalah nomer ini, dan akibatnya
ini. Jadi pengen jengukin dia deh kayak apa kondisinya.”
Atau kehidupan sehari-hari, kalo ngantuk “wah ini reticular formation hamper
inaktif”
Atau pas baca buku “otot yang bergerak adalah….dipengaruhi saraf”
#7 spending on books dan English text
Bukunya banyak bro. pake ebook juga bisa tergantung selera. Yang ga
bisa dihindari adalah, hamper semua referensi pake bahasa inggris. Kalau mau
cari versi bahasa indonesianya malah aneh bahasanya.
Jadi dulu saya sempet 2 kali kerja tuh kalo baca, ngartiin terjemahannya
apa, baru ngertiin maksud penulis apa. Jangan lupa, karena bakal banyak istilah
dan bahasa yang nggak familiar, sediain kamus umum dan kamus kedokteran pas
lagi baca. Serius!
#8 headache, illness, or other simple illness
Biasa ya gejala distress itu memang begitu. Kalo saya biasanya cuma sariawan
sama pusing aja. Ga usah diobatin, tidur aja dan makan yang bergizi J
#9 running out of time
‘perasaan tadi baru jam 8, kenapa sekarang udah jam 8 lagi? Tidakkk’
Apalagi kalo musim mau ujian tuh, kalo bisa minta sehari jadi 30 jam
deh.
#10 merasa SNMPTN setiap mau ujian
Nyatanya gitu yang saya rasain. Apalagi kalau mau SOOCA, subhanalloh, tachycardia..jaman
SNMPTN masih ujian tulis itu nggak ada duanya rasanya. Tapi justru disitu
sensasinya :D
Itu subjektif. Setiap orang pasti beda-beda pengalamannya, cuma gambaran
ya seperti itu lah. Yang jelas, apapun yang sudah kita capai, tetap low pofile
aja. Karena ketika kita punya cahaya, itu bukan untuk menyilaukan, tetapi untuk
menyinari (owyeah).
Selaraskan apa yang sudah dikorbankan dengan tujuan akhir. Jangan punya
tujuan yang nggak penting apalagi cuma sementara misalnya prestis, bangga nih
gue anak fk, atau semacamnya. Boleh sih tapi jangan mendominasi.
To be a medical student is more than a pride, it’s a duty. A duty to
spread the message that we, medical student can contribute. Not just talking
about that holy molecules and diseases. People need us. They don’t care what we
learned and what we’ve sacrificed. They want us to heal medically and psychologically.
Prove our existence is meaningful and significant.
Terus mahasiswa kedokteran pake apa teh? Jeans beneran gaboleh? Kuliahnya hari apa dari jam berapa? Ceritain waktu ospeknya dong teh :3
ReplyDeleteKu daftar ke Fk dan farmasi, salah Ga teh? Oh iya aku anna salam kenal ya teh putri :D
Pake baju yang tidak berbahan kaos&non jeans. waktu ospek, seru deh sangat mencerdaskan hehe
Deletega salah sepanjang Anna meluruskan niat..salam kenal juga :)
aaaaa jadi tambah pengin mbaa :'D
ReplyDeletesemangat yannaa, kapan nih pengumuman? semoga dapet yang terbaik ya :')
Deletemakasih banget infonya kakak :-D
ReplyDeletesalam kenal kak, aku amalia ahsani dari angkatan 2013,
mau tanya dong kak, kalo kabar yang bilang FK itu wajib pake rok buat yg cewek itu bener nggak sih?
salam kenal juga amalia.
Deletenggak. yang wajib itu celana panjang bahan atau rok bahan :)