SCORE day#1: Ngintip Pemikiran Orang Berprestasi


Dua narasumber berprestasi itu adalah teh Tari (FK 2008) dan Teh Rika (FK 2009). Dua-duanya sangat berprestasi, aktif di non-akademik, IPK tetap bagus, dan banyak pengalaman. Simak tanya jawab inspiratif berikut ini.

Pandangan umum tentang mahasiswa kedokteran?
Teh Tari
Mahasiswa kedokteran itu identik dengan kupu-kupu, kuliah-pulang-ngerjain tugas-belajar-praktiku, siklus hidupnya itu terus setiap hari. Padahal sebenenarnya, kita bisa berkiprah di dunia luar kedokteran, baik di universitas atau dalam masyarakat umum. Kita harus mengubah paradigma masyarakat kalau mahasiswa kedokteran itu jarang bergaul dengan mahasiswa di luar fakultasnya, dan bahwa kita kontributif. Sayang sekali kalau di dalam fakultas kita banyak sekali yang dikerjakan, tetapi orang luar menganggap kita tidak mengerjakan apa-apa.

Teh Rika
Identitas mahasiswa kedokteran, siapa mereka, bukan akan terlihat ketika kita hanya berada diantara orang-orang kedokteran juga, tetapi justru ketika kita keluar, bersuara, dan menampilkan diri. Contohny adalah ketika saya KKN, kami berbaur dengan mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpad. Kami telah mempersiapkan sebelum KKN, bahwa kami akan bekerja sama untuk aktif dimanapun kami ditempatkan, karena kami setuju untuk menunjukkan bahwa kami juga peduli. Maka kami pun terlibat dalam kepanitiaan dan kepengurusan, yang sangat representatif bagi tujuan awal kami itu.

Apa hambatan untuk menjadi prestatif dan kontributif?
Teh Tari
Ada 3 hal menurut saya yaitu pertama, pihak fakultas yang belum tentu mendukung sepenuhnya. Kedua, keharusan hadir di kuliah 80% itu membuat kita sulit bergerak untuk mencoba dunia luar FK. Konsekuensinya terlalu berat jika kita harus meninggalkan kuliah. Ketiga, dari diri kita sendiri yang terkadang tidak bisa memilih jalan mana yang harus kita fokuskan.

Teh Rika
Kurangnya apresiasi dari fakultas. Menurut saya, seharusnya ada papan prestasi yang diperlihatkan ke mahasiswa. Siapa yang tahu terakhir ini kita mendapat prestasi apa? (beliau bertanya dan audiens menjawab: Futsal Putri&Putra Se-Bandung Raya, Pemenang Paper tentang Family Planning di Inggris, Juara MTQ, Juara Tari Kreasi di FORSI Unpad, PKM Terbaik se-Unpad, Kaderisasi terbaik se-Unpad). Tidak banyak yang tahu kan? Coba kalau semua ini di ekspose, pasti akan memotivasi orang lain d=sekaligus menimbulkan rasa cinta FK Unpad yang lebih dalam. Karena motivasi itu menular.

Apa potensi kita?
Teh Rika
Banyak sekali. Pertama, sistem belajar kita yang Problem Based Learning (PBL) ini sangat mentrigger banyak aspek kemampuan diri kita, contoh
-          Kemampuan mendengarkan orang lain (saat teman presentasi LI)
-          Kemampuan verbal presentasi dan public speaking (presentasi LI kepada teman tutor)
-          Kemampuan menulis ilmiah (menulis LI)
-          Kemampuan berbahasa Inggris (karena kelas kita digabung dengan mahasiswa KPBI dari Malaysia, dan teksbook kita yang tebal-tebal dan semuanya berbahasa Inggris)
Mungkin sepele, hanya sekedar proses tutorial, tapi saya benar-benar merasakannya ketika ikut literatur review di FKUI. Kurang hebat apa lagi coba sistem kita? Selama ini belum memanfaatkannya dengan baik, maka mulailah dari sekarang.
Kedua, kehangatan di FK Unpad. Saya merasa memiliki orang tua sekaligus kakak di kampus ini. Tidak ada senioritas, yang ada mereka membimbing kita secara emosional dan ilmu pengetahuan. DOkter-dokter pengajar, mereka sangat baik sampai-sampai saya diperbolehkan mengakses jurnal dengan akun beliau. Saya merasa lengkap di FK Unpad. 

Teh Tari
Potensi itu banyak dan berbeda –beda dari setiap orang. Kuncinya adalah kita harus menikmati apa yang kita kerjakan. Buat apa kita susah-susah, capek ngerjain sesuatu kalau kita tidak mendapatkan kebahagiaan. Maka seperti yang tadi saya bilang, kita harus memilih jalan dan fokus. Karena pilihan jalan di sana sangat banyak dan membingungkan, yang justru bisa mngacaukan tujuan kita jika kita tidak kuat.

Kalau peluang untuk berkiprah di luar FK, gimana Teh?
Teh Tari
Banyak sekali,beneran! Informasi bisa kita dapat dari banyak sumber. Contohnya di gerbang lama Unpad saja. Banyak baligo dan informasi, coba aktif mencari tahu maka kita akan menangkap peluang itu.
Berteman dengan orang banyak juga sangat penting. Jangan membatasi diri. Prinsip saya, kita harus mendapatkan hal positif ketika berteman dengan seseorang, bukan mau memanfaatkan tapu maksudnya ya.
Untuk berkiprah dan sukse, dua hal yang perlu diperhatikan:
1) Tetapkan tujuan kita
2) Setiap apa yang kita lakukan sekarang adalah langkah untuk menuju ke tujuan itu

Teh Rika
Peluang itu sama bagi setiap orang. Tetapi setiap orang juga dapatnya berbeda-beda karena kitanya yang diam saja atau penyampaiannya yang tidak jelas. Makanya kita harus aktif, harus jemput bola dan pro aktif. Memang harus ada yang dikorbankan, tapi dengan itulah kita belajar. Contoh kalau misal harus bayar buat sebuah seminar yang keren, nggak apa-apa lah yang penting kita dapat ilmunya.
Peluang lain adalah, identitas dan status kita sebagai mahasiswa FK. Banyak yang overestimate ke kita. Ini bagus dan menjadi poin plus. Ketika kita terjun di masyarakat kita akan dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatan mereka dengan bekerja sama dengan teman dari fakultas lain misalnya.
Pernah teman saya dari FIKOM bercerita bahwa ketika dia meliput aktivitas desa Cipacing, ada seorang ibu yang justru mengeluhkan gatal-gatal dan minta pertolongan. Inilah kewajiban kita, kesempatan kita untuk membantu menyelesaikan masalah sedikit demi sedikit. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa masalah kesehatan masih menjadi masalah utama masyarakat.
Kalau kita mau membuka diri kita akan tahu, betapa banyak yang bisa kita perbuat.

Comments