Carpe Diem

(Sara Bareilles ft Ingrid Michaelson) This is my winter song to you. The storm is coming soon,  It rolls in from the sea My voice; a beacon in the night. My words will be your light,  To carry you to me. Is love alive? Is love alive? Is love They say that things just cannot grow Beneath the winter snow,  Or so I have been told. They say were buried far,  Just like a distant star I simply cannot hold. Is love alive? Is love alive? Is love alive? This is my winter song. December never felt so wrong,  Cause you're not where you belong;  Inside my arms. Bum bum bum bum bum bum bum bum Bum bum bum bum bum bum Bum bum bum bum bum bum I still believe in summer days. The seasons always change And life will find a way. I'll be your harvester of light And send it out tonight So we can start again. Is love alive? Is love alive? Is love alive? This is my winter song. December never felt so wrong

Seperti biasa, setiap ngumpul tim HIMA pasti dimulai dengan tilawah dan pokeh (lupa singkatannya apa, tapi intinya kumpulan inspirasi). Kemaren sore Pokehnya dari Astika Anindiya Priyono (Stiki) yang menurut saya sangat cukup buat mengingatkan diri ini. Dan inilah isinya, pas banget buat masa-masa regenerasi kaya sekarang ini: Ada seseorang mahasiswa universitas X mengalami kecelakaan dan dibawa ke IGD RSHS dalam keadaan kritis, dengan brainstem yang udah mati (ini cardinal sign of death). Tapi berhubung orangtuanya berada di suatu tempat yang jauh, akhirnya dipasanglah ventilator untuk mempertahankan fungsi vital tubuhnya. Yaa, bukan itu intinya sih. Saat itu ada teman kami (teman saya&Astika juga) yang mengunjungi si mahasiswa itu, luar biasa ramai katanya yang besuk. Teman-teman mahasiswa, teman SMA, berkumpul untuk mengunjungi. Bahkan ada seorang ibu yang histeris menangis. Ketika ditanya siapa ibu itu, ternyata bukan orangtuanya, melainkan orangtua teman si mahasisw

dear reader...buka mata kamu lebar-lebar (galak), buat liat gambar-gambar ini. dibikin oleh tangan-tangan yang handal walaupun mulanya amatir :') yang biasanya seniman nganvas, yang ini gambar di jalan. semakin malem semakin random, kali ini kepikiran tentang street art, dan kayanya seru banget kalo bisa bikin beginian...tapi mau bikin di Indonesia ntar bikin macet #wops  ganas :D gambar pertama langsung jurang berapi *karena kebanyakan nemunya street art yang extreme,  ga ada yang bunga-bunga, paling pol kupu-kupu ini juga...dead body, terlihat sangat reallll yang dibawah ini lebih parah lagi, bisa bikin lantai datar keliatam ada bagian dalamnya  eh terus nemu cara bikinnya, pasti penuh imajinasi :O  wah super keren babaaang, dengan sentuhan tanganmu jalanan kasar menjadi berwarna&bagus..  dan...pas searching ternyata nemu kata-kata "wrong angel",  selalu aja ada yg namanya imperfection. jadi...street art yang ga k

habituation /ha·bit·u·a·tion/ (hah-bich″u-a´shun) the gradual adaptation to a stimulus or to the environment, with a decreasing response. Pertama denger kata ini dari seorang akang di FK. Saya bilang “Dulu pas awal baru pertama di Bandung perasaan jalanannya ga begini, keliatan lebih gede, kenapa sekarang jadi kecilan ya”. Kata beliau, “Hmm..ya itu namanya habituasi. Respon otak kita pertama kali terhadap sesuatu, akan berubah ketika kita merespon selanjutnya, rasanya jadi lebih biasa.” Waktu itu nggak terlalu ngerti maksudnya apa. Sampai akhirnya tiba masanya system NBSS (Neurobehavior and Sensing System). Ternyata, habituasi itu sebuah proses unik di otak manusia (mungkin otak hewan juga tapi belum tau). Lawannya sensitization (sensitisasi). Jadi, yang saya tangkap tentang habituasi ini adalah proses menurunnya respon diri kita terhadap sesuatu yang tadinya kita akan sangat responsive ketika dihadapkan kepadanya. Sebaliknya, sensitisasi adalah proses meningkatny

  dedicated to Bapak, a silent man with crowded mind  The first memory appears to me was when you took me jog around grandpa house, because you loved to jog and did some exercises When you and Mom taught to speak krama inggil which was a big challenge When I report to you after two boys were nakal to me I watched you when you shave your mustache, it looks cool and imagine I had one Then you held my hand when I learn using toilet for the first time Then you had never been perfectly put a spoon into my mouth Then you took me to the bed when I pretended to sleep, just because I was too lazy to get up Then you used to read me stories when I went to bed and I believed every story was real Then you took me biking in the morning to watch the sunrise and ayam kalkun Then you prepared the powder and minyak kayu putih to me after bath before I went to school   Then you used to cook me an instant noodles when mom’s not home and it has never been perfect as how mom alwa

Alhamdulillah dapet liburan 2 bulan, hmm, 1,5 bulan deh bersihnya setelah sooca, osce, ujian, kuliah selama setahun (hah lebay kalo udah mulai kesini, stop me now). Yang kebayang menjelang liburan tuh pasti "di rumah mau ngapain?" bagus juga sih ada pertanyaan begini, tapi itu dulu, sekarang beda dong harusnya, liburan itu saat dimana kita harus meng- improve banyak hal, yoi, agree with me? I'm growing up so it's good to talk abut things like this :D Cuma 90 hari di rumah, nggak boleh sia-sia, ya boleh sih mager dikit, tapii intinya nggak boleh sia-sia. Reminder untuk ngomong 'nggak boleh sia-sia' ini datang dari berbagai penjuru, diingetin sama amanah-amanah yang ada. Menunaikan Amanah untuk diri sendiri - feeding your soul Pikiran super ini berawal dari saat dikasih PR oleh kang Pesiar (ketua HIMA PSSK FK Unpad, numpang promosi ya, ini baru dibentuk tahun ini loh) untuk baca 2 buku, yang satu tentang pengembangan diri satunya lagi bebas. Lalu ada juga P

"...mbak Put itu kelihatan lemah di luar, fragile, tapi sebenernya kuat di dalam, nggak keliatan." - Pitriyani Nurul Pajar, sambil megang tangan saya dan mencoba menginterpretasikan diri saya. sorry ya bukan pamer kok..you must admit it that it's true. bingoo..hmm, just kidding. whether it's true or not, i mark your words Pit. hehe. bukan cuma karena kata-kata itu berupa compliment buat saya, tapi karena menjadi reminder. Kalopun benar, saya jadi sadar, kalo salah, yasudah saya kan jadi termotivasi untuk grow wiser and stronger. Harusnya selama ini memaparkan diri dengan reminder-reminder semacam ini biar nambah kekuatan. Exposure terhadap apa yang bikin kita tambah lemah, dan apa yang bikin kita tambah kuat, existencenya sama. Sama-sama ada, sama-sama hadir di dunia ini, sama-sama berpengaruh buat manusia. Tapi mau kontak dengan exposure yang mana, kita nggak tahu dong, still unmodifiable. Tahu-tahu dapet masalah, tahu-tahu dapet berkah. We never know. Tapi ad

“You know I’m not good at saying this things. So many times in my silence, I am talking to you. I am trying to find out how to say what’s in my gut. It was undescribable. I have never been able to deliver the feels to you. I know we’re hidden, I have been hiding from the crowd. You gave me everything, the calls, the talks, the laughs, the feels, but I need one more thing, time, and you couldn’t give me that one thing or you wouldn’t. I need more time to figure out everything. I am scared. The troubles, the stories, the dark chapters, the scattered blocks. Maybe it’s just not the right time. I am not sure if there is another time available you could spare.   I will just face it and believe that it’s all gonna be just more than fine and you will realize. I am undone, though.”   -a super long sad movie quotes, "Little House" -